Museum Agung Bung Karno

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Agung Bung Karno
Prasasti di depan museum.
Museum Agung Bung Karno di Denpasar
Museum Agung Bung Karno
Museum Agung Bung Karno di Bali
Museum Agung Bung Karno
Museum Agung Bung Karno (Bali)
Museum Agung Bung Karno di Indonesia
Museum Agung Bung Karno
Museum Agung Bung Karno (Indonesia)
Didirikan22 November 2015 (2015-11-22)
LokasiDenpasar, Bali
Koordinat8°40′20″S 115°13′32″E / 8.672314°S 115.225437°E / -8.672314; 115.225437Koordinat: 8°40′20″S 115°13′32″E / 8.672314°S 115.225437°E / -8.672314; 115.225437
PendiriGus Marhaen (Yayasan Kepustakaan Bung Karno)
Fasade museum

Museum Agung Bung Karno adalah museum yang menyimpan peninggalan bersejarah yang berhubungan dengan Soekarno—presiden pertama Indonesia. Museum ini terletak di Jalan Raya Puputan 80, Dangin Puri Klod, Denpasar, Bali.[1] Letak tepatnya berada di sisi barat pusat kota Denpasar, tak jauh dari Puputan Renon.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah dimulai pada tanggal 1 Juni 1990, Shri Wedastera Suyasa menggagas mendirikan Yayasan Kepustakaan Bung Karno. Perjuangannya dillanjutkan oleh Gus Marhaen, Ia mendirikan Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno. Perpustakaan dan museum ini diresmikan pada tanggal 22 November 2015 oleh Megawati Soekarnoputri. Tujuan dari pembangunan musuem ini yaitu untuk menampilkan sejarah bangsa Indonesia, khususnya tentang perjuangan Bung Karno sang Proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia.[3]

Koleksi[sunting | sunting sumber]

Museum Agung Bung Karno terdiri dari lima lantai. Tetapi, hingga kini yang baru digunakan hanya sampai lantai empat. Lantai lima sejauh ini masih proses pembangunan. Di bagian depan, pengunjung akan disambut oleh prasasti yang tulisannya tentang lima sila dalam Pancasila. Prasasti ini sebagai lambang, bahwa Bung Karno adalah tokoh yang berperan penting dalam menghasilkan pemikiran tentang dasar negara, yaitu Pancasila. Selain itu, ada juga patung Soekarno dengan gaya sedang membacakan teks proklamasi.[4] Pengunjung akan disambut dengan mobil yang dipajangkan yang pernah digunakan oleh Soekarno. Mobil ini memiliki plat nomor RI-1. Di lantai pertama digunakan untuk perpustakaan. Perpustakaan ini berisi tulisan, pidato, dan buku yang pernah dibaca oleh Bung Karno. Total buku yang ada di perpustakaan ini mencapai 1,4 juta eksemplar.[3]

Di lantai kedua, terdapat koleksi-koleksi barang kuna seperti ruang tamu, kursi-kursi dengan bahan rotan, mesin ketik, radio, telepon, berbagai potret Bung Karno. Selain itu ada barang-barang yang biasa digunakan oleh Bung Karno, seperti jas, dasi, dan topi.[3]

Di bagian lantai tiga, disajikan berbagai potret berwarna hitam putih. Selain itu, ada lukisan-lukisan tentang kehidupan Bung Karno.[3]

Di bagian lantai empat, pengunjung dapat melihat desain kamar tidur yang digunakan oleh Bung Karno dan keluarga. Di sini juga terdapat meja rias yang digunakan oleh Fatmawati dan miniatur Tirta Empul. Menurut pengelola, properti yang ada di bagian ini masih asli, yaitu barang-barang yang digunakan oleh Soekarno dan Fatmawati pada tahun 1945.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Afifiyah, Siti (9 Agustus 2019). "Mengunjungi Museum Agung Bung Karno di Denpasar Bali". tagar.id. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  2. ^ "Museum Bung Karno, Bali". www.bali.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-26. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  3. ^ a b c d e Aristiani, Desak Made Diah. "Museum Bung Karno Bali: Sejarah, Daya Tarik, Lokasi, Jam Buka, dan Harga". detikbali. Diakses tanggal 2024-05-21. 
  4. ^ Sadnyari, Ida Ayu Made (2017-06-10). "Napak Tilas Perjalanan Presiden Pertama Kita di Perpustakaan Agung dan Museum Agung Bung Karno". Tribun-bali.com. Diakses tanggal 2024-05-21.